Ah memang sepertinya saya menulis ini agak tak beraturan ya. Alasannya sih tak lain dan tak bukan agar yang sedang terpikirkan saya tuliskan sebelum terlupakan. Termasuk blogging tips kali ini: self hosted atau free hosting blog? Apakah lebih baik menggunakan self-hosting ataukah gunakan free hosting alias pakai yang free platform seperti Blogspot, WordPress.com, Tumbr dan lainnya. Platform Blog mana yang cocok?
Blogging Platform Untuk Pemula
Platform blog yang bisa dipakai |
Kalau saya pribadi sih menyarankan blogger pemula untuk menggunakan Free Platform seperti Blogspot, WordPress.com, Tumblr atau free lainnya. Kenapa demikian? Karena lebih mudah menggunakannya. Karena walau bagaimanapun, sebagai pemula, blogger lebih baik tidak dipusingkan dengan setting-setting dan manajemen blog lainnya. Fokuskan diri pada menulis.
Seperti dalam tulisan di blog saya satu lagi tentang Content Is The King, blogger pemula lebih baik fokus pada isi tulisan. Yang kiranya akan menaikkan traffic pada blog mereka. Tidak perlu pusing dengan SEO, update plugins pada web mereka dan lain sebagainya.
Tapi… semua itu kembali lagi pada tujuan menulis blog masing-masing ya. Ringkasnya seperti berikut:
- Jika kamu blogging dengan tujuan sebagai hobi – pakai blogging platform free saja.
- Jika kamu blogging dengan tujuan ingin mendapatkan uang atau monetize your blog – akan lebih mudah bagimu menggunakan self-hosted blog.
Untuk masalah monetize your blog nanti saya share terpisah lagi ya jenisnya apa saja.
Pilih Mana: Self Hosted atau Free Hosted Blogging?
Kalau kalian penasaran, apa sih kelebihan dan kekurangan antara keduanya, berikut saya gambarkan sekilas – setidaknya dari kacamata saya selama ini yang masih tergolong baru dalam dunia blogging ini. Terutama dalam dunia self-hosted blogging ini.
Self Hosted Blog
Dengan self hosted blogging, artinya kita memiliki kepemilikan penuh atas blog yang kita punya. Ibaratnya seperti ini. Kita membeli rumah atau apartment. Kalau menggunakan free hosted blog, baik itu blogspot, wordpress.com atau apapun itu, kita ibarat membeli apartment.
Kita hanya mendapatkan Hak Guna Blog saja. Akan tetapi kalau kita pakai self-hosted blog, ibaratnya kita itu membeli rumah. Kita benar-benar mendapatkan Hak Milik Blog.
Nah sama seperti ketika membeli rumah, kita pun bertanggungjawab penuh atas rumah yang telah kita beli itu. Mau dirombak seperti apapun, juga itu hak kita. Mau dicat warna merah? Monggo. Cat warna hitam? Monggo. Seperti itu juga self-hosted blog kita, mau tampilannya seperti apapun, silakan saja. Sekarep dewek, wong itu hak milik kita sendiri.
Di sisi perawatan, tentunya kalau kita beli rumah, tanggung jawab perawatan, pencurian dan lainnya juga menjadi tanggung jawab kita sendiri. Tanggung jawab yang perlu kita pastikan. Jangan sampai ada kehilangan kan? Atau jangan sampai rumah kita tidak terawat sampai laba-laba buat sarang di mana-mana. Begitulah self-hosted blog, tanggung jawab perawatan atas blog itu ada di tangan kita sebagai pemilik.
Kalau kita ingin menjual rumah kita, kita harus bisa mempromosikan rumah kita sendiri kan? Memang sih menggunakan agen properti – tapi pastinya akan ada biaya komisi buat si agen. Lebih enak kalau kita bisa memasarkan sendiri kan? Self-hosted blog juga begitu, kita harus bisa mempromosikan blog kita sendiri.
Kita harus bisa menaikkan traffic yang datang ke blog kita dengan menerapkan SEO – Search Engine Optimization agar masuk dalam search engine Google, paham dikit soal Google Analytics, menggunakan Google Webmaster Tools, dan lainnya. Tapi di sisi lainnya, kita bisa mendapatkan uang dari blog kita ini dan itu menjadi milik kita pribadi.
Intinya dengan self-hosted blogging ini adalah bahwa blog itu adalah benar-benar menjadi milik kita, namun di sisi lainnya, kita harus melakukan perawatan, promosi untuk blog kita itu sendiri juga.
Free Hosted Blog Platform
Kira-kira dah tahu dong kalau bahasan yang ini bakalan seperti apa? Yup. Kebalikan dari yang saya tuliskan di self-hosted blog di atas. Ibaratnya kita ini membeli Apartement bukan rumah – jadi kita mendapatkan Hak Guna Blog bukannya Hak Milik Blog.
Apa saja sih yang perlu diketahui tentang Free Hosted Blog Platform:
- Ownership blog tetap ada di kita – tapi bukan ownership dari domain wordpress.com atau blogspot.com-nya. Ownership wordpress.com ya masih di wordpress. Kita hanya diberikan Hak Guna Blog untuk menggunakan (menulis, mempublish dan share) alamat blog spesifik kita.
- Perawatan dijalankan oleh mereka. Tidak perlu pusing kita dengan semua perawatan itu. Kita hanya perlu pusing dengan menulis saja.
- Tampilan mungkin akan lebih terbatas dibandingkan dengan yang self-hosted. Tapi dalam blogspot, kita mungkin untuk melakukan edit template menggunakan CSS.
- SEO dan lainnya dilaukan oleh sang pemilik. Kita tak perlu pusing promosi dan juga pasang iklan soal blog kita di mana-mana.
- Mendapatkan uang dari blog masih mungkin, tapi lebih terbatas opsinya dibanding yang self-hosted blog.
Self hosted blogging yang saya maksudkan di sini adalah yang benar-benar menggunakan hosting pribadi – di luar hosting yang disediakan oleh wordpress.com ataupun blogspot.com dan kita hanya menggunakan TLD – Top Level Domain saja ya.
Hal itu tentu bisa dilakukan tapi saya kategorikan tetap free hosted blog platform – entah menggunakan domain sendiri seperti www.febriyanlukito.com ataupun menggunakan catatanpikiranrandom.blogspot.com.
Kalau self hosted blogging itu, satu yang perlu kita pastikan adalah jasa hosting yang kita gunakan. Pilihlah perusahaan jasa layanan hosting yang dapat dipercaya. Salah satunya dengan support yang siap sedia membantu ketika ada masalah.
Pilihan Kamu?
So… ingin self hosted atau free hosted domain? Kalau ada yang ingin ditanyakan bisa tanya ke saya. Kalau saya bisa pasti akan saya bantu. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Kalau pakai self hosted blog, kita harus pikirkan juga maintenance dan juga keamanan blog kita. Kalau free hosted, tinggal nulis. Makanya untuk blogger pemula, ada baiknya menggunakan free hosted. Hal ini juga karena kalau pakai self hosted pasti ada biayanya. Milih Self hosted atau free hosted blog itu ada di tanganmu. Gak usah mikir beli domain dulu kalau di awal.
Yang penting branding dirimu sebagai blogger dulu, apa sih yang kamu mau tuliskan dalam blog….
Happy blogging all…. Kalau butuh bantuan soal ngeblog, langsung aja kontak saya.
Terimakasih atas sharing artikelnya. sangat membantu saya yang blogger pemula. Saya seperti ditulisan itu, bingung sana sini memahami blogger dan berbagai potensi yg ada didalamnya. Awal niat bikin blogger memang hanya sharing wawasan. Dan lewat artikel ini, setidaknya saya tahu apa yg harus saya lakukan dengan blog saya. Terimakasih atas artikel yg bermanfaat ini..
Terima kasih. Semangat ngeblog ya
ahh menyenangkan ada tulisan seperti ini.
yang mau saya tanyakan, misal saya ingin mengubah domain dari .wordpress.com menjadi .com, tanpa menggunakan self hosting sendiri. itu bisa kan ya?
kasarnya tinggal “beli nama” di wordpress aja. tapi dashboard dan segalanya masih ngikut wp. betul begitu bukan? terima kasih. 🙂
karena setau saya, kalo hosting sendiri kan berarti harus ribet ngurus CSS, sementara saya nggak ngerti (dan nggak pengen diribetin) hal hal begituan. bisa sih minta tolong perusahaan jasa domain dan hosting gitu gitu, tapi saya juga nggak mau begitu. pengennya cuma sekadar namanya ganti jadi dotcom tapi segala dashboardnya diatur wordpress. saya tinggal ngisi konten aja jadi rasanya masih kayak pake .wordpress.com gitu. karena saya terbiasa dengan mengisi konten melalui dashboard wordpress online.
eh gimana ya njelasinnya. ya semoga paham deh. hehe
Halo, makasih sudah berkunjung ya.
Bisa kok beli domain langsung di wordpressnya. Tinggal upgrade aja di marketnya WP. Cuma ya ada plus minusnya masing2 ya. Kayak misalnya kalau beli di WPcom, itu gak akan bisa utk monetasi via adsense dan banner iklan.
Kalau hosting, bisa pakai CMS wordpress sbnrnya kalau memang sudah biasa dg itu. Tinggal cari hosting yg support utk CMS wp itu. yang saya pakai ini juga WP kok karena memang terbiasa utk wp
wah sip sip. terima kasih atas jawabannya.
kalau untuk meta tag itu sendiri, bagaimana google bisa mendeteksi ya? untuk blog saya sendiri keterangan yang muncul pada meta tag malah secuil dari postingan terbaru saya dan bukan “about”.
apakah agar muncul informasi “tentang” atau “about” seperti TBI begitu harus menuliskan di page section “about”?
iya. kalau memang itu harus siapkan juga halaman about. coba baca yg 5 elemen dalam blog yang harus ada versi TBI deh. salah satunya itu about – bukan hanya karena utk Google tapi juga utk pembaca.